Roti chanai dan roti cane adalah hidangan vegetarian asal India
Roti Canai: Roti pipih yang Terinspirasi India yang Lembut dari Malaysia
Dalam lanskap kuliner Malaysia yang semarak, di mana beragam budaya berkumpul dan berbaur, satu hidangan menonjol karena rasa dan teksturnya yang unik: roti canai. Roti pipih yang dicintai ini adalah awadhbychefanand.com bukti warisan budaya negara yang kaya, mencerminkan pengaruh dari India, dengan metode persiapannya yang berbeda dan rasa khas yang telah merebut hati rakyat Malaysia dan pengunjung.
Asal usul dan evolusi
Asal-usul roti canai dapat ditelusuri kembali ke India Selatan, khususnya negara bagian Tamil Nadu. Kata “canai” sendiri diyakini berasal dari kata Tamil “channa”, yang berarti buncis, meskipun etimologi ini diperdebatkan. Di Malaysia, hidangan ini diadaptasi dan berkembang dari waktu ke waktu, menjadi bagian integral dari masakan lokal. Nama “roti” hanya berarti roti dalam bahasa Melayu, sedangkan “canai” mengacu pada teknik menggulung atau meregangkan yang digunakan dalam persiapannya.
Persiapan dan Teknik
Membuat roti canai adalah seni dan ilmu pengetahuan. Adonan biasanya terbuat dari tepung, air, garam, dan ghee (mentega yang diklarifikasi). Tidak seperti banyak roti pipih lainnya, adonan untuk roti canai mengalami peregangan dan pelipatan yang ekstensif untuk membuat lapisan tipis. Proses ini sangat penting karena menghasilkan tekstur serpihan khas dari produk jadi. Adonan berulang kali ditarik, diregangkan, dan dilipat, seringkali di depan pengunjung, menambah elemen keahlian pertunjukan pada proses memasak.
Setelah disiapkan, adonan diratakan menjadi bentuk melingkar dan kemudian dimasak di atas wajan panas yang disebut tawa. Saat dimasak, roti canai dibalik beberapa kali, memastikan pemasakan yang merata dan mencapai warna cokelat keemasan yang sangat menarik. Langkah terakhir melibatkan menyikat roti yang sudah dimasak dengan lebih banyak ghee untuk menambah kekayaan dan rasa.
Penyajian dan Pendamping
Roti canai secara tradisional disajikan dengan berbagai pendamping, yang paling umum adalah dalcha (kari berbahan dasar lentil) atau tarik (teh manis dan ditarik). Kombinasi roti yang renyah dan bersisik dan kari yang gurih dan berbumbu menciptakan kontras tekstur dan rasa yang menyenangkan. Beberapa lebih suka mencelupkan roti canai mereka ke dalam telur kocok sebelum dimasak, menciptakan versi yang dikenal sebagai “roti telur”. Orang lain mungkin menikmatinya dengan sambal pedas atau minuman manis seperti horlicks.
Signifikansi Budaya
Di luar rasanya yang lezat, roti canai memiliki kepentingan budaya yang signifikan di Malaysia. Ini adalah makanan pokok di meja sarapan, warung makanan jalanan, dan bahkan restoran kelas atas, yang mencerminkan popularitasnya yang meluas. Aspek komunal dari berbagi roti canai, yang sering dimakan dengan tangan, menumbuhkan rasa kebersamaan dan pengalaman bersama di antara para pengunjung. Tidak jarang melihat keluarga dan teman berkumpul di sekitar sepiring roti canai, menikmati makan bersama dalam suasana santai.
Variasi dan Inovasi
Sementara roti canai tradisional tetap populer, ada banyak inovasi dan variasi selama bertahun-tahun. Misalnya, beberapa koki telah bereksperimen dengan isian yang berbeda, seperti keju, ayam, atau sayuran, mengubah roti pipih menjadi makanan yang lebih substansial. Ada juga roti canai versi manis, sering disajikan sebagai makanan penutup atau camilan, diisi dengan bahan-bahan seperti susu kental manis atau cokelat.