Canoa Club Legnago A.S.D.

Precedente
Successivo

Awal Mula Masuknya Farmasi ke Indonesia

Share This Post

Condividi su facebook
Condividi su linkedin
Condividi su twitter
Condividi su email

Sejarah farmasi di Indonesia dimulai pada abad ke-19, ketika Belanda masih menjajah nusantara. Pada saat itu, farmasi adalah salah satu bidang yang berkembang pesat di Eropa, dan Belanda sebagai negara penjajah berusaha untuk memperkenalkan ilmu farmasi ke wilayah jajahannya, termasuk Indonesia.

Pada tahun 1830, pemerintah kolonial Belanda mendirikan Sekolah Farmasi di Batavia (sekarang Jakarta) yang bertujuan untuk melatih tenaga kerja di bidang farmasi. Sekolah ini merupakan institusi pendidikan farmasi pertama di Indonesia. Namun, pada saat itu, farmasi masih dianggap sebagai profesi yang kurang bergengsi dan hanya dijalankan oleh orang-orang dari kalangan bawah.

Pada tahun 1907, pemerintah kolonial Belanda mendirikan Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) yang juga mencakup pendidikan farmasi. NIAS merupakan institusi pendidikan tinggi yang memberikan pendidikan medis dan farmasi kepada para mahasiswa. Dengan adanya NIAS, pendidikan farmasi di Indonesia semakin berkembang dan dianggap lebih prestisius.

Pada tahun 1928, pemerintah kolonial Belanda mendirikan Koninklijke Nederlandsche Maatschappij ter Bevordering der Pharmacie (KNMP) di Indonesia. KNMP merupakan organisasi farmasi yang bertujuan untuk mengatur dan mengembangkan profesi farmasi di Indonesia. Organisasi ini juga bertanggung jawab dalam mengeluarkan lisensi bagi para apoteker yang ingin berpraktik di Indonesia.

Pada masa kemerdekaan Indonesia, yaitu pada tahun 1945, pemerintah Republik Indonesia mendirikan Fakultas Farmasi di Universitas Indonesia. Fakultas ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli farmasi yang dapat mendukung pembangunan nasional. Dengan adanya fakultas farmasi ini, pendidikan farmasi di Indonesia semakin maju dan berkembang.

Pada tahun 1961, pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang No. 3 tentang Obat-Obatan yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi produksi, distribusi, dan penggunaan obat-obatan di Indonesia. Undang-undang ini juga mengatur tentang peran apoteker dalam sistem kesehatan Indonesia.

Seiring dengan perkembangan zaman, farmasi di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat. Banyak universitas di Indonesia yang kini menawarkan program studi farmasi, baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana. Profesi apoteker juga semakin diakui dan dihargai dalam sistem kesehatan Indonesia.

Saat ini, farmasi di Indonesia tidak hanya berkaitan dengan produksi dan distribusi obat-obatan, tetapi juga melibatkan berbagai aspek lain seperti penelitian, pengembangan obat, klinik farmasi, dan farmasi komunitas. Apoteker juga memiliki peran yang penting dalam memberikan informasi dan konsultasi kepada pasien mengenai penggunaan obat yang aman dan efektif.

Secara keseluruhan, masuknya farmasi ke Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan semakin majunya pendidikan farmasi di Indonesia, farmasi kini menjadi salah satu bidang yang penting dalam sistem kesehatan Indonesia.

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Kontribusi saat Merealisasikan Misi Pendidikan Nasional

Kontribusi saat Merealisasikan Misi Pendidikan Nasional Misi pendidikan nasional yang diamanahkan dalam Undang-Undang Mekanisme Pendidikan Nasional mengutamakan keutamaan pendidikan yang berkualitas, rata, dan berkaitan dengan

Pengadaan Tenaga Pengajar Berkualitas di Pendidikan

Pengadaan Tenaga Pengajar Berkualitas di Pendidikan Pendidikan Widyaiswara memiliki peranan vital dalam pengadaan tenaga pengajar yang berkualitas untuk berbagai instansi pendidikan resmi dan nonformal di

Do You Want To Boost Your Business?

drop us a line and keep in touch